50 papan buletin populer teratas
[seluruh] Penampilan kimono istri Sekretaris Kabinet menimbulkan kontroversi: mempertanyakan kesadarannya sebagai wakil rakyat
Pada tanggal 9 Desember 2024, Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi dan istrinya berpartisipasi dalam upacara perayaan ulang tahun Yang Mulia Permaisuri. Kemunculan kimono pasangan ini pada upacara ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan media hingga memicu perdebatan. Persoalan ini lebih dari sekedar kegagalan dalam memilih kostum, ini adalah kesempatan untuk mempertimbangkan kembali tanggung jawab kita sebagai figur publik dan nilai budaya tradisional Jepang.
[Daftar isi]
|
1. Latar belakang kontroversi kimono
Upacara perayaan ulang tahun Permaisuri merupakan salah satu acara nasional terpenting di Jepang, dan dikenal sebagai ajang bagi para politisi dan tokoh masyarakat untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada Kaisar dan Permaisuri. Dalam situasi seperti ini, cara memilih dan mengenakan kimono, yang melambangkan budaya tradisional, sangatlah penting.
Sekilas, kimono bermotif bunga berwarna ungu muda yang dikenakan Bu Hayashi untuk upacara kali ini mungkin terlihat elegan. Namun, karena kimono tersebut tidak dikenakan atau dipilih dengan tepat, kimono tersebut dikritik sebagai ``tidak pantas untuk acara tersebut.''
💬Klik di sini untuk tautan ke postingan di Girls Channel tempat kontroversi dimulai
2. Masalah utama
Kritik terhadap penampilan kimono Ny. Hayashi terfokus pada poin-poin spesifik berikut.
✔️Gangguan berpakaian
▪️Tali obi ditempatkan pada posisi yang salah sehingga terlihat tidak natural seperti baju duka.
▪️**Ohashori (bagian terlipat di bagian bawah kimono)** berantakan, memberikan kesan tidak rapi secara keseluruhan.
▪️Ukuran kimono yang tidak sesuai dengan bentuk tubuh istri sehingga menimbulkan dugaan bahwa kimono tersebut dibuat khusus atau dibuat secara terburu-buru.
✔️Warna dan desain tidak sesuai
▪️Warna ungu pucat tidak cocok untuk upacara musim dingin yang khusyuk, dan kurang memberikan kesan glamor dan formal.
▪️Desain bunga terlihat lebih cocok untuk acara informal dan santai dibandingkan acara formal.
✔️Gaya rambut tidak beraturan
▪️Rambutnya yang berwarna coklat muda dan gaya rambutnya yang tidak diikat tidak cocok dengan kimononya.
▪️Rambutnya tidak ditata dengan baik, membuat keseluruhan penampilannya terlihat lebih kasual.
Poin-poin ini menghasilkan kritik keras dari banyak pengguna dan pakar SNS yang mengatakan bahwa ``tidak cocok untuk acara resmi.''
3. Tradisi Jepang dan tanggung jawab tokoh masyarakat
Kimono adalah simbol budaya tradisional Jepang, dan cara pemakaian serta desainnya sangat penting pada acara resmi. Simbolisme kimono harus lebih ditekankan untuk menunjukkan rasa hormat kepada Kaisar dan Permaisuri.
Tokoh masyarakat dan keluarganya dipandang bukan hanya sebagai individu, namun sebagai wakil rakyat. Oleh karena itu, kurangnya persiapan dalam mengenakan atau memilih kimono bukan hanya menjadi permasalahan individu saja, namun juga berdampak pada kepercayaan dan kesan bangsa secara keseluruhan.
4. Reaksi dan evaluasi SNS
Ada beragam reaksi di media sosial terhadap penampilan kimono Ny. Hayashi.
opini negatif
👤"Posisi obi tidak natural dan tidak tersusun dengan baik."
👤"Menurutku seragam kunjungan tidak sesuai dengan aturan berpakaian."
👤"Saya tidak merasa bertanggung jawab sebagai figur publik yang berpartisipasi dalam acara kekaisaran."
pendapat yang membangun
👤“Lain kali, kamu harus bertanya pada penata kimono profesional.”
👤"Saya ingin Anda memilih kimono dengan warna dan desain yang sesuai dengan musim dan acara."
Pendapat-pendapat ini mencakup banyak hal yang menyerukan perbaikan, serta menunjukkan "kurangnya kesadaran tokoh masyarakat dan keluarga mereka."
5. Pentingnya kesopanan dan persiapan sebagai publik figur
Kontroversi ini memberikan kesempatan untuk mempertimbangkan kembali bagaimana seharusnya pejabat publik dan keluarga mereka berperilaku sebagai ``wakil rakyat.'' Khususnya, pada acara-acara resmi yang berkaitan dengan Keluarga Kekaisaran, masyarakat diwajibkan untuk menghormati budaya tradisional Jepang dan bertindak sebagai simbolnya.
Permasalahan Bu Hayashi dalam memilih dan memakai kimono bukan sekedar kesalahan dalam pemilihan kostum, melainkan contoh kurangnya persiapan dan kesadaran. Sehubungan dengan hal tersebut, ke depan para tokoh masyarakat dan keluarganya perlu melakukan persiapan matang dengan bantuan tenaga profesional dan menunjukkan bahwa mereka mampu memenuhi harapan masyarakat.
kesimpulan
Kontroversi kimono Ny. Hayashi merupakan peristiwa simbolis yang menunjukkan bagaimana seharusnya figur publik menampilkan diri dalam situasi resmi. Kami berharap kedepannya dapat dilakukan perbaikan agar tidak mengkhianati harapan dan kepercayaan masyarakat, serta menghormati budaya tradisional Jepang.
.
.
.
.
.
.
🔥Artikel menarik lainnya direkomendasikan untuk Anda
Kohaku Uta Gassen 2024 Akankah Johnny's bisa tampil? Status pemilihan artis STARTO
Penulis ywVervetMonkey995
Laporan 官房長官夫人の着物姿が物議に:国民代表としての意識を問う
- Kata-kata kotor/meremehkan
- kecabulan
- Konten promosi dan postingan wallpaper
- Paparan informasi pribadi
- Memfitnah orang tertentu
- dll.
Jika ada laporan palsu, pembatasan penggunaan layanan mungkin berlaku.
Anda mungkin dirugikan.