50 papan buletin populer teratas
[seluruh] [Ringkasan YOSHIKI Dandadan] Mengapa hal ini menimbulkan kontroversi? Simak detail dan reaksi online-nya!
Reaksi YOSHIKI dari X JAPAN terhadap band "HAYASii" yang ditampilkan dalam anime "Dandadan" memicu kontroversi! Postingan tentang nama dan lagu band tersebut, yang terdengar mirip dengan "Kurenai", memicu kontroversi daring, dengan reaksi beragam. Kami akan menjelaskan kekacauan ini secara detail, dari awal hingga akhir, secara kronologis.
Daftar isi 1. Sumber kontroversi: kesamaan antara "HAYASii" dan "Kurenai" 2. Masalah hak cipta dan komentar "pengacara" 3. Tanggapan Marty Friedman dan konvergensi pertama 4. Menghidupkan kembali: ucapan dan kenangan "HAYASii = Hayashi" tentang ayahnya 5. Reaksi Online: Terbagi Antara Dukungan dan Kritik 6. Hasil Akhir dan Respon 7. Kontroversi ini menyoroti risiko ekspresi di era media sosial Ringkasan dan pelajaran yang didapat
|
1. Sumber kontroversi: kesamaan antara "HAYASii" dan "Kurenai"
Lagu "Hunting Soul" yang dibawakan oleh band fiktif "HAYASii" dalam episode ke-18 "Dandadan", yang tayang pada 7 Agustus 2025, menampilkan permainan gitar dan drum yang intens, dan lagu yang dimulai dengan teriakan, mengingatkan pada lagu andalan X JAPAN, "Kurenai." Sebagai tanggapan, YOSHIKI menulis di media sosial, "Apa ini? Bukankah ini terdengar seperti X JAPAN?" Meskipun ini hanya dianggap sebagai reaksi penonton, perkembangan selanjutnya memicu diskusi luas.
2. Masalah hak cipta dan komentar "pengacara"
Keesokan harinya, YOSHIKI melanjutkan postingannya, mengutip video "Kurenai" yang diunggah ke kanal YouTube-nya, yang menyatakan bahwa "seorang pengacara menunjukkan kemungkinan pelanggaran hak cipta." Hal ini dianggap oleh banyak orang sebagai tanda protes dan tindakan hukum, alih-alih sekadar lelucon atau komentar, dan ketegangan meningkat tajam di antara penggemar dan penonton. Banyak yang menyatakan kekecewaan atas penggunaan kata "pengacara", yang memicu kritik bahwa kata tersebut "lemah" dan "tidak dewasa".
3. Tanggapan Marty Friedman dan konvergensi pertama
Namun, suasana mulai tenang. Marty Friedman, yang terlibat dalam produksi lagu tersebut, menyatakan di media sosial bahwa "Saya membawakannya dengan rasa hormat dan cinta untuk X JAPAN." YOSHIKI menanggapi dengan positif, berkata, "Ayo kita bermain lagi!", dan ketegangan pun mereda. Lebih lanjut, pada tanggal 9, YOSHIKI menyampaikan permintaan maaf, dengan mengatakan, "Saya terkejut ketika menerima pesan tiba-tiba dan mencuitkannya. Maaf atas keributannya," dan tampaknya masalah ini sedang menuju penyelesaian.
4. Menghidupkan kembali: ucapan dan kenangan "HAYASii = Hayashi" tentang ayahnya
Namun, pada 18 Agustus, YOSHIKI kembali mengunggah di media sosial bahwa nama "HAYASii" mengingatkannya pada nama belakangnya sendiri, "Hayashi." Ia pun mengaku, "Saya tak bisa berhenti menangis mengingat ayah saya yang bunuh diri." Kali ini, bukan kemiripan lagu-lagunya, melainkan bunyi nama band-nya yang mengingatkannya pada kepedihan mendalam yang ia rasakan. Komentar ini kembali menimbulkan kehebohan di internet, dengan berbagai reaksi, mulai dari simpati hingga kebingungan.
5. Reaksi Online: Terbagi Antara Dukungan dan Kritik
Di media sosial, opini terbagi dua. Kritikus mengecam keras, mengatakan hal-hal seperti, "Jangan publikasikan perasaan pribadimu," "Itu melelahkan bagi penggemar," dan "Itu merusak citranya." Di sisi lain, para pembela memberikan dukungan, dengan mengatakan, "Jika ini terkait dengan kematian ayahnya, mau bagaimana lagi," dan "Jangan lupa dia manusia yang punya perasaan." Pada akhirnya, meskipun insiden ini menyoroti sisi kemanusiaan YOSHIKI, kesenjangan antara citra karismatiknya dan kepribadian aslinya menimbulkan perasaan campur aduk bagi para penggemar.
6. Hasil Akhir dan Respon
YOSHIKI akhirnya menghapus semua unggahannya dan meninggalkan komentar, "Saya serahkan saja pada pihak-pihak terkait." Meskipun pernyataan publiknya telah berhenti dan ia telah menarik diri dari media sosial, rasa frustrasi yang masih dirasakan para penggemarnya belum hilang begitu saja, dan perdebatan tersebut masih berlanjut hingga kini.
7. Kontroversi ini menyoroti risiko ekspresi di era media sosial
Insiden ini merupakan contoh utama risiko yang dihadapi selebritas dalam melampiaskan perasaan mereka di media sosial. Meskipun respons emosional YOSHIKI bersifat manusiawi dan membangkitkan empati, fakta bahwa ia melibatkan penggemar dan rekan-rekannya secara terbuka juga menuai kritik, dengan beberapa pihak berpendapat bahwa masalah ini seharusnya diselesaikan di antara kedua belah pihak. Isu hak cipta dan penghormatan, khususnya, merupakan topik yang terus diperdebatkan dalam industri ini, dan pengaburan batasan dapat dengan mudah memicu kontroversi seperti ini.
8. Ringkasan dan pelajaran yang didapat
Kontroversi yang terjadi saat ini dipicu oleh fakta bahwa arahan anime "Dandadan" mengingatkan orang-orang pada X JAPAN, dan melibatkan berbagai faktor seperti hak cipta, nama, dan trauma pribadi, yang memicu perdebatan sengit di media sosial. Masalah ini akhirnya diselesaikan dengan menghapus unggahan tersebut dan menyerahkannya kepada pihak terkait, tetapi hal ini sekali lagi menyoroti dampak yang dapat ditimbulkan oleh perkataan selebritas.
๐๏ธ Atur aliran acara dalam tabel
Deret waktu | peristiwa | reaksi |
8/7 | Episode 18 "Dandadan" tayang, dengan "HAYASii" membawakan lagu bergaya "Kurenai" | YOSHIKI memposting, "Apakah mirip Kurenai?" |
8/8 | Mengomentari masalah hak cipta, kata "pengacara" menimbulkan kontroversi | Kritik semakin meningkat |
8/9 | Marty mengungkapkan rasa hormat, Yoshiki meminta maaf | Konvergensi sementara |
8/18 | "HAYASii = Hayashi" komentar, mengacu pada kenangan ayahnya | Mengobarkan kembali, reaksi beragam |
Hari yang sama | Penghapusan postingan: "Serahkan pada pihak terkait" | Tampaknya, situasi ini sudah terselesaikan |
9. Q&A: Pertanyaan yang sering diajukan terkait insiden ini
Q1. Mengapa YOSHIKI menanggapi "Dandadan"?
YOSHIKI menjawab karena dua alasan. Pertama, ia merasa lagu "Hunting Soul" dalam film tersebut sangat mirip dengan lagu andalannya, "Kurenai". Kedua, nama band "HAYASii" tumpang tindih dengan nama belakangnya sendiri, "Hayashi", yang mengingatkannya pada mendiang ayahnya.
Q2. Apakah pelanggaran hak cipta benar-benar terjadi?
Hingga saat ini, belum ada pengakuan resmi atas "pelanggaran". Marty Friedman menjelaskan bahwa ia "menciptakannya sebagai tanda penghormatan," dan tampaknya tidak ada tanda-tanda masalah hukum yang akan muncul. Namun, YOSHIKI sendiri mengunggah bahwa "pengacaranya telah menunjukkannya kepadanya," yang menyebabkan kehebohan.
Q3. Apa alasan utama Anda menerima kritik daring?
Sebagian besar kritik didasarkan pada ketidaknyamanan atas "ledakan amarahnya yang meledak-ledak di media sosial." Kritik bahwa ia "lemah" dan "gigih" bermula dari fakta bahwa ia berulang kali mengunggah tentang hak cipta dan ayahnya, yang menyeret penggemarnya ke dalam keributan. Namun, ada juga suara simpati dan pembelaan yang sama banyaknya, sehingga pendapat pun terbagi.
Q4. Bagaimana akhirnya masalah ini diselesaikan?
Pada akhirnya, YOSHIKI menghapus semua unggahannya dan berkata ia akan "menyerahkannya kepada pihak-pihak terkait." Ia menghilang dari media sosial, dan masalah tersebut diselesaikan secara diam-diam dengan tim produksi, sehingga secara sepintas, kontroversi tersebut berakhir.
Q5. Apa yang bisa kita pelajari dari hal ini?
Ketika selebritas mengungkapkan perasaan mereka di media sosial, mereka seringkali membangkitkan simpati yang kuat, tetapi juga dapat memicu kontroversi. Isu-isu seperti hak cipta dan parodi khususnya rentan terhadap interpretasi yang berbeda, menyoroti risiko berbagi konten secara publik yang seharusnya diselesaikan oleh pihak-pihak yang terlibat.
.
.
.
.
.
.
.
๐ฅArtikel menarik lainnya yang direkomendasikan untuk Anda