너무 안타까운 사건이었죠...ㅠㅠ 진짜 우리나라는 음주운전에 대해 처벌이 너무 약한 것 같아요.
[seluruh] Kecelakaan mengemudi dalam keadaan mabuk di Korea Selatan: Mengapa tragedi yang melibatkan turis Jepang terjadi? Kebenaran dan reaksi lokal
Seorang ibu dan anak asal Jepang ditabrak oleh pengemudi mabuk di Dongdaemun, Seoul, Korea Selatan, dan sang ibu tewas dalam kecelakaan yang sangat mengejutkan. Artikel ini memberikan penjelasan mendalam tentang detail kecelakaan, tingkat mabuk sang pelaku, masalah mengemudi dalam keadaan mabuk di masyarakat Korea Selatan, dan hal-hal yang perlu diperhatikan wisatawan.
|
Daftar isi 1. Gambaran umum kecelakaan dan keadaan terjadinya kecelakaan tersebut 2. Jumlah alkohol yang dikonsumsi oleh pelaku dan kondisinya pada saat itu 3. Masalah mengemudi dalam keadaan mabuk dan latar belakang sosial di Korea 4. Reaksi Lokal dan Dampak Internasional 5. Hal-hal keselamatan yang perlu diperhatikan wisatawan 6. Tanya Jawab | Tanggapan pasca kecelakaan dan dukungan hukum 7. Ringkasan |
1. Gambaran umum kecelakaan dan keadaan terjadinya kecelakaan tersebut
Pada malam hari tanggal 2 November 2025, seorang ibu dan anak perempuan Jepang, yang sedang mengunjungi Seoul, Korea Selatan, ditabrak oleh pengemudi mabuk saat menyeberangi penyeberangan di daerah Dongdaemun, sebuah distrik perbelanjaan yang ramai di Seoul. Kecelakaan itu terjadi ketika lampu pejalan kaki berwarna hijau, dan mobil itu melaju langsung ke trotoar, merobohkan tiang penyangga dan melindas semak dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga bahkan melindas semak. Korban adalah seorang ibu berusia 50-an dan putrinya berusia 30-an. Sang ibu dibawa ke rumah sakit karena serangan jantung dan dinyatakan meninggal. Putrinya menderita luka serius, termasuk kerusakan pada dahi dan tulang rusuknya, dan masih menjalani perawatan. Ibu dan putrinya telah memasuki Korea Selatan pada pagi hari kecelakaan dan dijadwalkan untuk kembali ke Jepang keesokan harinya. Kehilangan nyawa yang tiba-tiba selama perjalanan rutin di tengah perjalanan telah mengirimkan gelombang kejut baik di dalam maupun luar negeri.
2. Jumlah alkohol yang dikonsumsi oleh pelaku dan kondisinya pada saat itu
Pelakunya adalah seorang pria Korea berusia 30-an yang dipastikan telah mengonsumsi tiga botol soju sebelum kecelakaan. Kadar alkohol dalam darahnya ditemukan jauh lebih tinggi daripada "kadar pencabutan izin" menurut standar minum Korea, dan ia dilaporkan sangat mabuk sehingga ia berkata, "Saya tidak ingat bagaimana saya bisa sampai di sini." Pada awal penyelidikan, pelaku tidak dapat menjelaskan situasi dengan baik, dan polisi harus menunggu hingga keesokan harinya untuk melakukan wawancara lengkap.
| barang | Isi |
| Konsumsi alkohol | 3 botol shochu |
| situasi |
Mabuk dengan ingatan yang kabur
|
| konsentrasi alkohol dalam darah |
Melebihi kriteria pencabutan lisensi
|
| Kecurigaan |
Mengemudi dalam keadaan mabuk/mengemudi berbahaya yang mengakibatkan kematian atau cedera
|
| penyataan | "Saya tidak ingat." |
Dengan demikian, meskipun penyebab langsung kecelakaan itu adalah "hilangnya penilaian karena minum," masalahnya tidak berakhir di sana.
3. Budaya mengemudi dalam keadaan mabuk dan latar belakang sosial di Korea
"Budaya makan" telah lama mengakar kuat di Korea, dan bukan hal yang aneh bagi orang-orang untuk mengadakan pesta minum setelah bekerja. Dahulu, ada masa ketika beberapa orang percaya bahwa "tidak apa-apa mengemudi jika Anda minum sedikit alkohol," dan mengemudi dalam keadaan mabuk telah berulang kali diangkat sebagai masalah sosial. Dalam beberapa tahun terakhir, undang-undang tersebut telah direvisi sebagai respons terhadap tingginya angka kecelakaan fatal, dan terjadi peningkatan kasus di mana pengemudi yang melebihi batas legal dikenakan pencabutan SIM langsung, denda berat, dan hukuman penjara. Namun, fakta bahwa "mengemudi dalam keadaan mabuk," seperti dalam kasus ini, belum sepenuhnya dihapuskan menunjukkan bahwa hal itu masih menjadi masalah serius dalam masyarakat Korea.
4. Reaksi Lokal dan Dampak Internasional
Kecelakaan ini telah banyak dilaporkan di Korea Selatan, dan banyak warga yang mengungkapkan kekecewaan mereka atas kejadian serupa yang menimpa seorang turis Jepang. Di media sosial, berbagai kemarahan pun menyebar, dengan komentar seperti, "Mengemudi dalam keadaan mabuk sama saja dengan pembunuhan," dan "Hukum harus diperketat," dengan mayoritas pendapat menyerukan hukuman berat bagi pelaku.
Sementara itu, di Jepang, terjadi lonjakan perdebatan mengenai bahaya atau tidaknya bepergian ke Korea Selatan. Namun, secara statistik, Korea Selatan merupakan salah satu negara teraman bagi wisatawan, dan kecelakaan ini seharusnya dianggap sebagai kasus luar biasa yang disebabkan oleh aktivitas ilegal serius yang dilakukan oleh seseorang.
5. Hal-hal keselamatan yang perlu diperhatikan wisatawan
Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari kecelakaan, pelancong dapat mengurangi risikonya dengan mengambil tindakan pencegahan tertentu.
| pemandangan | Hal-hal yang perlu diperhatikan |
| Penyeberangan malam hari |
Pastikan mobil sudah berhenti sepenuhnya sebelum menyeberang
|
| Menghubungi kendaraan |
Jika Anda mencium bau alkohol atau merasakan perilaku berkendara yang berbahaya, jaga jarak Anda
|
| Saat naik taksi |
Jika Anda mencium bau alkohol pada pengemudi, segera turun.
|
| Transportasi selama perjalanan |
Prioritaskan transportasi umum daripada berjalan kaki di malam hari
|
Langkah kecil menuju kesadaran keselamatan dapat membantu melindungi diri Anda sendiri.
6. Tanya Jawab | Pertanyaan yang sering diajukan tentang apa yang harus dilakukan setelah kecelakaan
T. Jika seorang turis terlibat dalam kecelakaan di Korea, dapatkah mereka menerima bantuan?
A. Polisi Korea memiliki sistem untuk menyediakan dukungan bagi korban, termasuk penerjemahan, dan akan bekerja sama dengan kedutaan jika diperlukan.
T. Apakah hukuman untuk mengemudi dalam keadaan mabuk lebih ketat daripada di Jepang?
A. Meskipun hukuman telah ditingkatkan secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, mengemudi dalam keadaan mabuk seperti ini tetap menjadi masalah.
ringkasan
Kecelakaan ini menjadi pengingat akan kenyataan bahwa perjalanan, bagian yang menyenangkan dari kehidupan sehari-hari, dapat langsung berubah menjadi tragedi. Mengemudi dalam keadaan mabuk adalah tindakan yang meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi pelakunya, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Meskipun masyarakat Korea telah mencapai kemajuan dalam meningkatkan hukuman dan mengubah sikap, masih ada tantangan yang harus diatasi sebelum upaya ini dapat tercermin pada "tingkat perilaku". Kita semua diminta untuk selalu ingat untuk "menjaga sikap waspada terhadap keselamatan", terutama saat bepergian ke luar negeri.
.
.
.
.
.
.
.
.
🔥Artikel menarik lainnya yang direkomendasikan untuk Anda